teks

"Selamat Datang Para Pecinta Ilmu Pengetahuan"

Rabu, 15 Desember 2010

ABU HURAIRAH

BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Abu Hurairah adalah seorang yang terkenal, bagai bintang gemerlap diantara para sahabat.Semua umat islam mengenalnya.Dia adalah seorang yang paling banyak meriwayatkan hadits karena dia mahir dalam menghafal hadits rasul. Dia juga seorang yang gigih dalam mencari ilmu.
Maka dari itu kita sebagai umat islam harus meniru atau menjadikannya sebagai tauladan yang baik.Dan jadikan panutan sehari-hari.

2. Batasan Masalah
a)    Nama dan ulasan tentang Abu Hurairah
b)    Perjalanan intelektual
c)    Keluarga Abu Hurairah
d)    Jumlah hadits Abu Hurairah
e)    Wafatnya Abu Hurairah
f)     Warisan Abu Hurairah
g)    Contoh hadits Abu Hurairah
h)    Kritikan kekuatan hafalan Abu Hurairah

3. Tujuan
Tujuan pemakalah membahas tentang Abu Hurairah adalah sebagai tugas kelompok mata kuliah Ilmu Rijal Al-Hadits.Selain itu pemakalah ingin mengetahui, mempelajari dan berharap menjadikan kisah ini sebagai tauladan bagi pemakalah dan para teman mahasiswa sebagai generasi selanjutnya.

 
BAB II
PEMBAHASAN

1.Nama dan ulasan tentang Abu Hurairah (21 SH – 59 H = 602 M – 679 M)
Abu Hurairah dilahirkan sekitar tahun 21 SH (598 M).Dia berasal dari kabilah Dus, Yaman. Dengan nama Abd Syams bin Syakh (hamba matahari). Kemudian ketika dia masuk Islam, Nabi Saw menggantinya dengan Abdurrahman Bin Syakhr ad Dausi (dari bani Daus bin Adnan) Al Yamani. Dia adalah seorang sahabat Rasululah yang diberi gelar kehormatan oleh para ulama dengan Al Imam.Al Faqih,Al Mujtahid,dan Al Hafizh,dan dialah seseorang yang didoakan Rasulullah agar mempunyai kekuatan hafalan yang tinggi. Dan dia dipanggil Abu Hurairah oleh teman-temannya, karena dia suka merawat dan memelihara kucing.
Setelah masuk islam sekitar tahun 7 H ketika nabi berangkat ke Khaibar, namanya diubah oleh rasul menjadi Abdurahman Ibn Shakhr[1]. Setelah akrab dengan Rasulullah SAW, beliau sering memanggilnya Abu Hir karena Abu Hir berarti kucing jantan sedangkan Abu Hurairah berarti kucing betina.Ini dilakukan rasul untuk menghargai kegemaranya[2]. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibn Abd Al-Birr bahwa Abu Hurairah berkata: pada suatu hari aku membawa kucing dalam suatu yang tertutup dan Nabi SAW melihatku dan menanyakan apa yang ku bawa.Aku pun menjawab “kucing”, kemudian nabi memanggilku,”ya Abu Hir”[3].

2. Perjalanan Intelektual
Abu Hurairah adalah sahabat yang paling pendek (sebentar) bergaul bersama Rasulullah SAW, karena Abu Hurairah masuk islam tahun 7 H, tetapi dia sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah SAW.Dia juga menerima hadits dari Abu- Bakar, Umar Bin Khatab, Al Fadl, Abbas Ibn Abd Al Muthalib, Aisyah dan lain-lain.
Abu Hurairah mengalami banyak kesulitan karena mengejar ilmu, gigih dan tekun di majelis rasul. Walaupun begitu Abu Hurairah mengikuti kemana rasul pergi dengan sabar, sehingga di termaksud dari golongan Ahl Ash-Shuffah[4]. Dan rasul juga mendo’akan Abu Hurairah menjadi kuat hafalan dan menjadi pintar.Sewaktu mendampingi rasul dia tidak disibukkan dalam pemerintahan agar fokus dalam meriwayatkan dan menghafal hadits.
Pada pemerintahan Umar Bin Khatab Abu Hurairah menjadi gubernur di wilayah Bahrain, namun dia hanya sibuk beribadah dan Umar mencopotnya[5] . Selain itu pada pemerintahan (khalifah) Muawiyah Ibn Abu Sofyan lebih dari satu periode.Dia menjabat sebagai walikota. Kedudukanya awet ditangannya karena dia memerintah denagn baik.
Abu Hurairah terkenal dengan sosok sahabat sangat sederhana dalam kehiduapan materi, wara’,taqwa, seluruh hidupnya diabdikan untuk selalu beribadah kepada allah swt,dia ppernah diangkat menjadi pegawai di Bahrain oleh khalifah umar bin khattab,akan tetapi ia kemudian diberhentikan karena kebiasaannya yang terlalu banyak meriwayatkan hadits,hal ini bertentangan dengan kebijakan umar bin khattab yang saat itu sedang memperketat izin periwayan hadis.
3. Keluarga Abu Hurairah
Sejak kecil, Abu Hurairah sudah menjadi yatim. Dan dia tinggal bersama ibunya yang bernama Maemunah Binti Syahr[6]. Dan dia bekerja pada Basrah Binti Ghazawah. Setelah dia masuk islam, dia menikahi Basrah Binti Ghazawah. Dan dikaruniai seorang anak perempuan dan seorang putra[7].Dia mengajarkan keluarganya beribadah, sepertiga malamnya ibadah, sepertiga malam untuk isterinya dan sepertiga malam untuk anaknya.Begitulah setiap malamnya.
Namun begitu ibunya masih dalam kekafiran, dan Abu Hurairah memohon kepada rasul untuk mendo’akanya agar mendapatkan petunjuk dari Allah. Rasul mendo’akanya dan akhirnya ibunya masuk islam

4.Jumlah hadits Abu Hurairah
Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Dia meriwayatkan hadits tidak kurang dari 5.374 hadits. Ini semua dikarenakan:
  1. ia melowongkan waktu untuk menyertai Nabi lebih banyak dari para shahabat lainnya.
  2. ia memiliki daya ingatan yang kuat, yang telah diberi berkat oleh Rasul, hingga ia jadi semakin kuat
  3. ia menceritakannya bukan karena ia gemar bercerita, tetapi karena keyakinan bahwa menyebarluaskan hadits-hadits ini, merupakan tanggung jawabnya terhadap Agama dan hidupnya. Kalau tidak dilakukannya berarti ia menyembunyikan kebaikan dan haq, dan termasuk orang yang lalai yang sudah tentu akan menerima hukuman kelalaiannya.
Hadis-hadis yang diterima oleh abu hurairah ,diriwayatkan oleh sekitar 800 orang dari kalangan sahabat dan tabiin.dari kalangan sahabat antara lain: Abdullah bin abbas,Abdullah bin umar, jabir bin Abdullah, anas bin malik, sedangkan dikalangan tabi’in dalah antara lain : said bin al musyayab, ibnu sirrin, ikrimah, atha’, mujahid, dan al sya’bi.

5. Kritikan Terhadap Abu Hurairah
Harus diakui abu hurairah banyak diserang keadilannya dalam meriwayatkan hadis, yang dilancarkan oleh ulam-ulama kontemporer antara lain: a.syarifuddin,seorang ulama sy’ah di Libanon. Dia menulis buku yang berjudul abu hurairah , penulis lain adalah abu rayyah dalam bukunya “al adhwa ‘ala al sunnah al muhammadiyah” ia mengkhususkn dalam satu bab tentang abu hurairah yang kemudian dikembangkan dalam buku lain yang berjudul syaikh al madhirah abu hurairah ad dausi
Diantara serangan yang dilontarkan oleh abu rayyah terhadap abu hurairah adalah ;
 a.dugaan bahwa abu hurairah itu rakus
               ia mengatakan abu hurairah itu bergabung dengan nabi karena kerakusannya. Sebuah hadis hadis masyhur menyebutkan aku ini orang miskin ; aku bergabung dengan rasul ‘ala mil’I bathni…abu rayyah menafsikan ini dengan  untuk mengisi perut
           musthafa al siba’I menuduh abu rayyah telah melakukan distorsi atas teks.karena semua riwayat dalam bukhari muslim menyebutkan akhdirmu (aku melayani), alzamu (aku tinggal bersama), bukannya ashyabu (aku mendapatkan)
           jawaban ini kemudian disanngah oleh abu rayyah bahwa bukhari juga memuat dalam riwayat lain ….bi syiba’bathnihi atau .li asy syiba’ bathnihi, dengan komentator besar ibnu hajar yang mengakui kedua riwayat tersebut,
          b syaikh al madhrah
         abu rayyah mengatakan bahwa abu hurairah rakus dalam makan dan suka madhirah.yaitu hidangan yang berupa susu dan daging.sehingga ia digelari dengan syaikh madhirah
         al siba’I dan al samahi menolak upaya –upaya menyalahkan dan mempertalikan seperti itu karena allah tidak mwelarang manusia menikmati makanan.
        c. iktsar hadis
          entah itu dalammasa 50 bulan atau tiga tahun, periwayatan hadis yang begitu banyak dalam masa usia yang begitu singkat itu memang banyak menimbulkan pertanyaan . m amin juga mengakuinya, bahwa iktsar abu hurairah ini banyak memunculkan kritik. Tapi as siba’I menafsirkan sebagai suatu keajaiban dari allah kepada seseorang: tdak ditemukannya tandakecurigaan, apalagi tuduhan adanya kebiasaan berdusta dalam kata-kata ini. Al siba’I mengatakan bahwa tiga tahun berakhir sebelum nabi wafat, terjadi banyakm peristiwa sehingga dapat menjadi penyebab sedemikian banyak hadis yang yang mengalir dari diri abu hurairah. Abu hurairah juga meriwayatkan peristiwa – peristiwa sebelum khaibar dari sahabat-sahabat senior.
         Polemic ini memang terus berkepanjangan. Tapi para ulama yang membela abu huraiorah menuduh bahwa abu rayyah memang kurang suka dengan abu hurairah, sehingga kekurangsukaannya tersebut menyebabkan ia selalu melihat abu hrairah dari sisi negatifnya saja.
       Terlepas dari pro dan kontra tentang abu hurairah seperti dia atas, tidak tertutup kemungkinan dilakukan penelitian secara detail mengenai jati diri abu hurairah, sehingga didapatkan kejelasan yang pasti terhadap hadis-hadis yang diriwayatkan olehnya.

6.Wafatnya Abu Hurairah
Pada tahun 59 H (678 M), Abu Hurairah menderita sakit yang membawa pada ajalnya. Pada waktu itu Abu Hurairah menangis dan mengatakan “ya Allah, aku cinta bersua dengan Mu, maka cintailah persuaanku dengan Mu”, ini dikatakan pada saat Marwan Ibn Hakam menjenguknya[8]. Tak lama berlalu setelah itu Abu Hurairah wafat.Dia wafat diMadinah dan dimakamkan diBaqi’.
Namun menurut Ibnu Uyanah dari Hisyam Ibn Urwah berkata: “Abu Hurairah meninggal pada tahun Siti Aisyah meninggal,yakni tahun 57 H. Hal itu dikemukakan pula oleh khalifah Amr Ibn Ali,Damrah Ibn Rabi’ah dan Hitsam Ibn Abdi pun berpendapat demikian. Abu Masyar berkata bahwa Abu Hir meninggal pada tahun 58 H, dikuburkan diBaqi’ dekat kuburan Asqalan[9].

7. Warisan Abu Hurairah
Hadis Abu Hurairah r.a. yang disepakati Imam Bukhari dan Muslim berjumlah 325 hadis, oleh Bukhari sendiri sebanyak 93 hadits, dan oleh Muslim sendiri 189 hadits. Dan selain itu orang yang menerima riwayat dari Abu Hurairah adalah putranya, Al Muharrar, Ibn Abbas, Ibn Umar, Anas, Sa’id Ibn Al Musayyah, Abu Salamah Ibn Abd Ar Rahman Ibn Auf. Dan hadits diriwayatkan Abu Hurairah juga terdapat didalam kitab-kitab hadits lainya.
Menurut Al-Bukhari mereka yang menerima riwayat dari Abu Hurairah mencapai 800 orang lebih. Semuanya merupakan ahli ilmu, baik dari kalangan sahabat atau tabi’in.
Selain itu warisanya adalah himpunan fatwa-fatwa abu hurairah yang terdapat dalam buku yang dikumpulkan oleh Syaikh Asy-Syubki yang berjudul atawa Abi Hurairah.

8. Contoh hadits Abu Hurairah
Salah satu contoh hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yaitu
عن ا بي هر ير ة رضى ا لله عنه قا ل  لعن رسو ل الله ص م ا لر ا شى و ا لمر تشى فى ا لحكم
ر و ه ا حمدو الا ر بعة و حسنه التر مذ ى و صححه ا بن حبا ن

Artinya : “Abu Hurairah r.a. berkata Rasulullah SAW. melaknat penyuap dan yang diberi suap dalam urusan hukum.
(H.R Ahmad dan Imam yang empat dan dihasankan oleh Turmudzi dan disahihkan oleh Ibnu Hibban)

Dalam hadits diatas dijelaskan bahwa menyuap adalah memberikan sesuatu, baik berupa uang maupun lainnya kepada penegak hukum agar terlepas dari ancaman hukum atau mendapat hukuman yang ringan.
Perbuatan seperti ini sangat dilarang oleh islam dan disepakati oleh para ulama sebagai perbuatan haram.Harta yang diterima dari hasil menyuap tersebut tergolong dalam harta yang diperoleh melalui jalan batil.Jadi seseorang yang menyuap dan orang yang diberi suap sama-sama berdosa. Atau dilarang dalam islam.

BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Abu Hurairah dilahirkan sekitar tahun 21 SH (598 M). Dan masuk islam sekitar tahun 7 H. Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dan terdapat berbagai kritikan kepada kekuatan hafalan Abu Hurairah. Dia meriwayatkan hadits tidak kurang dari 5.374 hadits.Wafat Abu Hurairah tahun 59 H (678 M).

2.Saran
         Makalah yang kami sajikan ini sebenarnya masih banyak kekurangan-kekurangan, baik dari kurangnya sumber yang kami dapat ataupun penggunaan bahasa yang belum tepat, sehingga kami sangat membutukan kritikan dan saran dari para pembaca, demi kesempuranaan makalah ini dan bermamfaat bagi semua pembaca.
 

[1] Syaikh Muhamad Mursi, Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah.hal 123
[2] Dr. Abdurahman Raf’at Al-Basya, Sosok Para Sahabat nabi
[3] Muhammad Bin Alam Ash-Shadiq, Dalil al-Fahilin Lituruq Riyad Al-Badiah,hal 60.
[4] Ahl Ash-Shuffah: mereka adalah orang-orang fakir miskin penduduk Madinah dari kalangan Muhajirin, jumlah mereka sekitar 400 orang. Mereka tidak memiliki keluarga dan harta kekayaan. Lalu dibangunlah empat tinggal mereka diemper Masjid Nabawi. Sejak saat itu, mereka disebut dengan Ahl Ash-Shuffah (orang yang tinggal di emper Masjid Nabawi)
[5] Syaikh Muhamad Sa’id Mursi, Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, hal 124.
[6] Abu Abdullah Syam Ad-Din Adz-Dzahaby, Tahdzib al Tahdzib,XII hal 116.
[7] Dr. H. Rachmat Syafe’I,M.A, Al-Hadits (Aqidah, Akhlak, Sosial dan Hukum), hal 14
[8] Dr. Abdurahman Raf’at Al-Basya, Sosok Para Sahabat nabi,hal 433
[9] Dr. H. Rachmat Syafe’I,M.A, Al-Hadits (Aqidah, Akhlak, Sosial dan Hukum),hal 15.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar